PENEMUAN JASAD UTUH DI PERBATASAN 3 DESA, TERNYATA MBAH BUYUT LATIFAH
JawaTengah_RADARPORTALJATIM.SITE Bogoran, Kamis 17 Juli 2025 – Sebuah penemuan mengejutkan terjadi di wilayah perbatasan tiga desa: Babak Tulung, Baturno, dan Bonjor, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang. Sebuah jasad utuh yang sebelumnya ditemukan oleh operator galian tanah beberapa waktu lalu, kini dipastikan merupakan jasad dari Mbah Buyut Latifah—sosok yang dikenal karena kebaikannya semasa hidup.
Penemuan ini kembali mengemuka setelah banjir besar melanda Desa Babak Tulung, khususnya Dukuh Bogoran, selama dua hari berturut-turut. Banjir yang menyebabkan kerusakan pada berbagai bangunan juga menggerus area tanah di lokasi galian lama, yang dulu menjadi tempat ditemukannya jasad misterius. Ajaibnya, jasad tersebut tetap utuh dan tidak tersentuh air, meskipun tanah di sekitarnya mengalami pengikisan yang sangat dalam.
Melalui pengakuan beberapa saksi hidup dan keluarga, jasad utuh itu dipastikan adalah Mbah Buyut Latifah. Kabar ini segera menyebar dan menjadi buah bibir masyarakat luas karena keutuhannya dinilai sebagai pertanda spiritual dan kebesaran amal semasa hidup beliau.
“Alhamdulillah, dengan penemuan Mbah Buyut Latifah ini, anak dan famili menjadi lebih mengenal asal-usul keluarga. Kami sepakat untuk mengadakan haul tahunan sebagai bentuk penghormatan dan doa,” ujar H. Anam, salah satu cucu keturunan Mbah Latifah.
Haul Kedua Mbah Buyut Latifah Diselenggarakan Meriah
Hari ini, tepat tanggal 17 Juli 2025, masyarakat Desa Bogoran memperingati haul ke-2 Mbah Buyut Latifah. Acara tersebut berlangsung khidmat dengan tema “Kirim Do'a Mbah Latifah ke-2”, dan dihadiri oleh ratusan warga dari tiga desa sekitar. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat, terutama warga Dukuh Bogoran.
Ketua panitia, Bapak Rohmad, menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi seluruh warga, khususnya keluarga besar Mbah Latifah.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada para warga, terutama anak cucu Mbah Buyut Latifah. Semoga acara haul di tahun-tahun mendatang bisa lebih meriah, lebih baik, dan membawa berkah bagi semuanya,” ucapnya.
Di sela-sela acara, Ustadz Jalaludin Fauzi mengingatkan bahwa penemuan jasad utuh ini adalah pengingat nyata akan kehidupan setelah mati.
“Mati itu memang nyata adanya. Karena itu kita harus menjalankan sekuat kita semua atas perintah Allah. Jaga hubungan baik dengan Allah, begitu pula kepada sesama manusia,” tutur beliau.
Fenomena jasad utuh seperti ini memang sering dikaitkan dengan kondisi spiritual seseorang saat hidup. Walaupun bisa dijelaskan secara ilmiah, masyarakat tetap meyakini bahwa kebaikan hati dan amal selama hidup menjadi salah satu sebab keajaiban tersebut.
(Zainuri, Kabiro Rembang)
Editor yaya
Post a Comment