80 Tahun Merdeka, Masyarakat Kota Bekasi Masih Dihadapkan pada Masalah Lingkungan, Ekonomi, dan Pengangguran
radarportaljatim.site
Bekasi,Dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, masyarakat Kota Bekasi masih merasakan tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari, terutama dari segi lingkungan, ekonomi, dan pengangguran.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, angka pengangguran di Kota Bekasi mencapai 7,9% atau sekitar 104.170 orang dari total penduduk 2.039.296 orang. Data Pengangguran Kota Bekasi:
Angka Pengangguran: 7,9% (tahun 2024)
Jumlah Pengangguran: 104.170 orang (tahun 2024)
Total Penduduk: 2.039.296 orang (tahun 2024)
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, “Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen dan Rata-rata upah buruh sebesar 3,04 juta rupiah per bulan."
Meski Bekasi dikenal sebagai salah satu kota penyangga ibu kota dengan pembangunan yang terus berkembang, kenyataannya berbagai persoalan mendasar belum sepenuhnya terselesaikan. Permasalahan sampah, banjir musiman, dan kualitas udara yang menurun menjadi isu lingkungan yang terus menghantui masyarakat.
Kota Bekasi memiliki 30% RTH dari total wilayah,yang mana rinciannya 20% RTH puklik dan 10% RTH privat.
Namun dengan total yang ada kota Bekasi masih mencapai 13% RTH, maka patut di pertanyakan apa penyebab nya.apakah tidak ada lahan???
Dari sisi ekonomi, tingginya biaya hidup di perkotaan tidak sebanding dengan tingkat penghasilan sebagian besar warga. UMKM yang seharusnya menjadi tulang punggung perekonomian masih menghadapi keterbatasan modal dan akses pasar. Kondisi ini semakin diperburuk dengan angka pengangguran yang relatif tinggi, terutama di kalangan anak muda.
Menurut data BPS Angka kemiskinan Kota
Bekasi pada Maret 2024 sebesar 4,01%, yang setara dengan 128,84 ribu jiwa.
Katanya 4,82% ini terendah ketiga se-Jawa barat angka kemiskinan nya. Tapi bicara soal kemerdekaan dan kesejahteraan sosial itu seharusnya 0 Persen.
“Harus kita akui bahwa kemerdekaan belum sepenuhnya menghadirkan kesejahteraan bagi warga Kota Bekasi. Persoalan lingkungan, ekonomi, dan pengangguran menjadi pekerjaan rumah bersama yang tidak bisa diabaikan,” ungkap FIQRIL ISMAIL KORDINATOR BEM PTNU DAERAH BEKASI RAYA.
Pihaknya menegaskan bahwa semangat kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan upacara seremonial, melainkan diwujudkan dengan kerja nyata untuk mengatasi berbagai persoalan rakyat. Pemerintah daerah bersama masyarakat sipil perlu berkolaborasi agar cita-cita kemerdekaan, yakni menghadirkan keadilan sosial dan kesejahteraan, benar-benar terwujud.
“Bekasi adalah miniatur Indonesia. Jika masalah di kota ini bisa ditangani, maka itu bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Merdeka sejati artinya masyarakat hidup aman, sehat, sejahtera, dan memiliki pekerjaan yang layak,” tambah FIQRIL ISMAIL KORDINATOR DAERAH BEKASI RAYA.
Dengan momentum HUT RI ke-80, harapan besar ditujukan agar Kota Bekasi dapat mempercepat langkah dalam menciptakan keadilan sosial, pemerataan pembangunan, serta mengatasi berbagai persoalan yang masih menghambat tercapainya kesejahteraan masyarakat.
(red.iwan)

Post a Comment