laporan kegiatan unjuk rasa spontanitas bertema “Solidaritas Darurat Kekerasan Aparat” diGedung Negara Grahadi, Surabaya, pada 29–30 Agustus 2025: LAPORAN KEGIATAN: AKSI SPONTANITAS "SOLIDARITAS DARURAT KEKERASAN APARAT" DI GEDUNG NEGARA GRAHADI, SURABAYA
radarportaljatim.site
Surabaya, 30 Agustus 2025 – Telah berlangsung aksi unjuk rasa spontanitas di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, mulai Jumat (29/8) pukul 14.40 WIB hingga Sabtu (30/8) pukul 03.00 WIB. Aksi tersebut diikuti oleh sekitar 1.500 massa, yang terdiri dari berbagai elemen seperti ojek online (ojol), BEM, PMKRI, KontraS, YLBHI, dan sejumlah kelompok solidaritas lainnya.
Aksi ini digerakkan sebagai bentuk solidaritas atas kematian seorang pengemudi ojol dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI Jakarta. Massa menyuarakan kekecewaan terhadap tindakan represif aparat keamanan, khususnya dalam konteks kekerasan terhadap warga sipil.
Penanggung jawab aksi tercatat atas nama Sdr. Andi Irfan Fatkul Khoir, mewakili KontraS dan LBH Surabaya.
KRONOLOGI AKSI
Beberapa kejadian penting selama aksi antara lain:
14.40 WIB – Massa mulai berkumpul dan melakukan aksi anarkis dengan menarik kawat berduri serta mencoba merobohkan gerbang Gedung Grahadi.
14.45 WIB – Polisi menyemprotkan water canon untuk membubarkan massa.
15.00–16.00 WIB – Aksi semakin memanas dengan lemparan batu, bom molotov, dan pembakaran kendaraan.
16.25 WIB – Polisi memukul mundur massa ke arah Jl. Pemuda, Jl. Panglima Sudirman, dan Jl. Yos Sudarso.
20.24–22.30 WIB – Dorongan mundur berlanjut hingga ke wilayah Wonokromo.
01.00 WIB – Negosiasi dilakukan oleh Kolonel Inf Didin Nasrudin Darsono, namun massa kembali melakukan pelemparan ke arah aparat.
03.00 WIB – Aksi berakhir dan massa dibubarkan sepenuhnya.
CATATAN TAMBAHAN
1. Aksi ini merupakan gabungan berbagai elemen masyarakat sipil di Surabaya, termasuk KontraS Surabaya, Arek Gerak, Kamisan Surabaya, Paramedis Jalanan, Ruang Bebas Surabaya, Bara Api, dan BEMSI Jatim.
2. Pemicu utama aksi adalah kematian pengemudi ojol yang diduga menjadi korban kekerasan aparat saat unjuk rasa di Jakarta.
3. Aksi di Surabaya dimaksudkan sebagai teguran moral terhadap aparat penegak hukum yang dinilai represif terhadap rakyat.
KERUGIAN YANG DITIMBULKAN
1. Personel
Koptu Dedy (Koramil 0830/15 Genteng) mengalami luka akibat lemparan batu.
2. Kendaraan Dinas & Pribadi
26 unit sepeda motor aparat dibakar dan/atau rusak berat.
Di antaranya milik personel Polsek Wonocolo, Polrestabes Surabaya, Kodim 0830 Surabaya, dan Kantor Gubernur Jatim.
3. Fasilitas Umum
11 Pos Polisi dibakar, antara lain:
Pos Polisi Panglima Sudirman
Pos Polisi Taman Bungkul
Pos Polisi KBS
Pos Polisi Fly Over Wonokromo
Pos Polisi Margorejo
Pos Polisi Bundaran Dolog
Pos Polisi Bundaran Cito
Pos Polisi Kombespol M. Duriat
Pos Polisi Basuki Rakhmat
Pos Polisi Hotel Sahid
Pos Polisi Kertajaya
Aksi ini mencerminkan meningkatnya ketegangan antara masyarakat sipil dan aparat keamanan menyusul kejadian yang menewaskan seorang ojol di Jakarta. Situasi di Surabaya berhasil dikendalikan oleh aparat gabungan TNI-Polri, meskipun memakan waktu hampir 12 jam dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar, baik dari sisi personel maupun fasilitas negara.
Pihak berwenang diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan aksi massa dan mengambil langkah penegakan hukum secara adil terhadap oknum-oknum yang terbukti melakukan kekerasan.
Redaksi


Post a Comment